Tokoh wayang menak yang dikenal sebagai penguasa dari negara Kaos, yang digambarkan sebagai musuh besar Prabu Jayengrana. Sebagai raja antagonis, dia memicu konflik dengan Prabu Jayengrana karena dua alasan utama: penolakan kelompok kafir untuk memeluk agama Islam dan perebutan cinta terhadap seorang wanita yang menjadi pusat perhatian dalam cerita. Hal tersebut cukup lumrah karena dalam setiap peperangan, sering kali muncul prajurit wanita dari Cina yang menambah dinamika cerita romansa. Karakter Klana Jayeng Jobin menggambarkan konflik yang tidak hanya bersifat politik dan ideologis tetapi juga pribadi, yang mengarah pada pertentangan antara dua kekuatan besar.