Aswatama adalah putra dari Drona, guru besar, dan seorang kesatria yang diberkahi dengan keabadian oleh Dewa Siwa. Ia dikenal gagah dan setia kepada ayahnya. Setelah ayahnya terbunuh dalam Perang Bharatayuddha, Aswatama dipenuhi dendam terhadap Pandawa yang dianggapnya bertanggung jawab. Dalam kemarahan, Aswatama menyerang kemah Pandawa pada malam hari dan membunuh banyak kesatria, termasuk para putra Pandawa. Akibat tindakan kejamnya, Kresna mencabut permata di dahinya yang memberinya kekuatan, dan mengutuknya untuk hidup abadi dalam penderitaan. Kisah Aswatama mencerminkan bahaya dari kemarahan dan dendam yang tidak terkendali.